Di suatu pagi yang terlihat sangat cerah, di sebuah rumah yang megah terlihat aktivitas keluarga kaya yang sedang memulai aktivits di pagi itu.Ada seorang papa(nisrina),ibu(novia),anak pertama(caysa),kedua(fauza),dan terakhir(afra),dengan pembantu yang terliat kewalahan menyiapkan sarapan pagi majikannya(nadia)
Fauza: (sambil menuruni tangga) “nadia!! Kamu udah siapin makan pagi buat aku belum?!!!!”
Nadia: “maav,nona saya barusan pulang dari pasar untuk membeli bahan-bahan yang diminta oleh nyonya.”
Fauza: “makanya,kalau kamu bangun itu lebih pagi,biar bias menyiapkan semua keperluan!”
Novia: (sambil duduk di kursi dan membaca majalah) *kepada fauza* “fauza,sudahlah,jangan kamu salahkan nadia terus.lagi pula,kalau kamu bias siapkan sendiri,kamu siapin aja.
Fauza: (kepada novia) “ya,enggak lah ma,nadia kan disini dibayar.”
Novia: (kepada fauza) “fauza!!!! Dari pada kamu marah-marah mendingan kamu cepat siap-siap sekolah!”
Setelah semuanya pergi afra dan caysa datang menghampiri mamanya
Afra:”ma,aku juga mau berangkat sekolah dulu ya.”
Caysa:”oh ya ma aku hari ini libur.”
Novia:”ya sudah,sekarang afra berangkat sekolah,dan caysa kamu bantuin nadia beresin rumah.dari pada kamu Cuma ngaggur.”
Caysa:”loh ma,kok aku yang jadi bantuin si pembantu itu.itu kan tugas dia sebagai pembantu di rumah ini.kok aku yang harus bantuin nadia.”
Novia:”caysa!kamu dengerin kata-kata mama.”
Caysa berjalan menuju kamarnya
*siang hari saat fauza dan afra sudah pulang.caysa masih membantu nadia*
Fauza: (kepada novia) “loh ma kak caysa mana?”
Novia:”tuh,ttadi mama suruh bantuin si nadia.”
Fauza: (menahan tawanya dan beranjak pergi menghampiri caysa untuk memanas-manasi emosinya.) “aduh,kasihan deh ada anak yang berganti profesi jadi pembantu.”
Caysa:”huh` emangnya aku mau ya,disamain kayak pempantu!”(sambil menghambur – hamburkan barang-barang)
Fauza: (kepada nadia) “kasihan deh”
Caysa:”kerjain aja sendiri!!!!!!”
Afra sedih melihat kakak-kakaknya yang bersifat kejam dengan mengutarakannya kepada mamanya
Afra:”ma,kenapa ya kakak selalu membuat sedih hati orang lain”
Novia:”afra,biarkan saja mereka begitu.nanti mereka juga dapat balasanya.”
Dimalam hari,novia mengatakan apa yang terjadi seharian ini kepada nisrina
Novia:”pa,kenapa ya caysa dan fauza tidak bias bersikap halus kepada nadia?”
Nisrina:”biarkan mereka sadar sendiri atas perbuatan mereka.karena mereka sendiri yang akan menanggungnya”
Keesokan harinnya,saat matahari belum menampakkan dirinya nadia sudah terbangun dari tidurnya.ia segera berangkat ke pasar.
Nadia: (berbicara sendiri) “wah,aku harus segera pergi ke pasar agar aku tidak dimarahi lagi oleh fauza.”
Tiba tiba afra datang
Afra:”mbak nadia,maafkan kelakuan kakak saya ya.mereka memang dari dulu seperti itu”
Nadia:”afra,mbak akan menerima semua itu.karene mbak sendiri tahu bahwa mbak hanyalah pembantu disina.”
Saat semua sudah bangun
Caysa dan fauza menghampiri nadia
Caysa:”heh,kamu jangan pernah ngerasa dan berharap kita bakal nerima kamu disini”
Fauza:”karena kita akan terus berusaha untuk nyingkirin kamu dari rumah ini.”
Nadia: (hanya terdiam dan mengangguk)
Nisrina memanggil semua ke ruang makan.semuanya menunduk dan terdiam disana
Nisrina:”saya ingin tau,siapa yang dirumah ini merasa pernah menyakiti nadia sedikitpun dan mencaci maki nadia silahkan mengaku dan pergi dari rumah ini!”
Nadia yang membawa secangkir kopi langsun terpaku kaku
Fauza pun langsung berlari menuju pintu keluar.dan tidak sengaja menyenggol cangkir kopi yang dibawa nadia.cangkir itu pecah dan kopinya membuat fauza terpeleset.beling dari cangkir itupun menusuk badan fauza.dan darhpun mengucur deras dari tubuh fauza.
Fauza:”AHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Semua pandangan tertuju pada fauza.dan semua berlari menuju fauza untuk mengangkatnya.untung saja nisrina adalah dokter.jadi dia bias menolong fauza dan memiliki peralatan medis yang lengkap.
(saat di periksa,ternyata fauza kekurangan darah.padahal tidak ada yang cocok dengan golongan darah fauza.jadi,transfusi darah belum bias dilakukan.maka dari itu, semua khawatir.tiba-tiba,nadia datang dan berkata)
Nadia:”golongan darah saya sama dengan fauza,saya mau menyumbangkan darah saya untuk dia”
Setelah semua berjalan dengan lancar,fauza terbangun dan langsung menanyakan apa yangterjadi pada dia
Fauza:”apa yang terjadi denganku?”
Afra:”kakak,tadi jatuh dan terluka berat.lalu,kakak kekurangan darah.dan nadialah yang menyumbangkan darahnya untuk kakak.”
Caysa:”makanya kalau lari hati-hati.” (lanjut caysa dengan ketus)
Fauza:”nadia,maafkan aku selama ini telah salah padamu.”
Nadia:”tidak apa-apa.tadi juga salahku.karena aku tidak menghindar dari larimu.”
Fauza dan nadia pun bermaavan